The Shadow Girl's
Penulis : Fajar Hidayat
Penulis : Fajar Hidayat
Cerita yang terinspirasi dari mimpiku yang ku coretkan lewat cerpen. Mimpi itu timbul ketika aku berangan-angan jadi seorang Arsitektur dan imajinasiku pun muncul dalam cerita ini…
Ini bukan sebuah perjalanan yang indah untuk dilalui. Ini juga bukan sebuah pengalaman yang harus kalian ketahui. Namun biarkan disisi ini Aku menceritakan sebuah kisah yang bisa membuat kalian menyadari indahnya hidup dan bertapa kita tidak pernah bersyukur akan hidup kita ini.
Mungkin hal ini tidak dialami Romi hingga ia sadari masa lalu membangkitkannya untuk kembali dimana ia menyadari sebuah kehilangan besar dalam hidupnya. Perjalanannya ke sebuah tempat masa lalu penuh dengan duka. Ketika ia melihat dari sini. Disebuah tempat yang membesarkannya. Tempat yang tak pernah lupa akan semua itu. Di apartement yang membesarkannya dan adik tercintanya. Dengan kenangan bersama orang tuanya yang selama ini ada dalam hidup seorang remaja yang bernjak dewasa bernama Romi.
10 tahun lalu…..
Kedua kakak beradik itu sedang duduk di tempat dimana mereka bisa memandang langit bersama. Sungguh indah hingga tak terlukiskan kebahagiaan dua bersaudara laki-laki dan perempuan itu.
"Kakak kapan ya kita bisa bikin gedung lebih tinggi dari ini..?" ujar sang adik.
"Nanti kalau kakak sudah besar, kakak janji bikin gedung pencakar langit paling tinggi!" ujar Romi sebagai kakak yang sayang kepada adiknya.
"Jadi kakak mau jadi arsitek ya..?" tanya sang adik.
"Iya kakak mau jadi arsitek.. dan kalau Dewi besar nanti juga harus jadi arsitek kayak kakak ya..!" jawab sang kakak.
"Iya kakak. Dan kalau kakak bikin gedung namanya harus Dewi ya..! “ ujar sang adik dengan manjang kepada kakaknya.
"Ok..ok...." Romi sambil tersenyum.
Bayangan masa lalu indah itu seolah lenyap bersama ketika sang adik harus meninggal bersama satu keluarganya dalam sebuah kecelakaan. Kini tempat ini menjadi sejarah kembali dimana ia mengingat masa lalu. Tidak ada yang berubah dari tempat ini. Walau 10 tahun lamanya berlalu. Yang berbeda mungkin ketika ia menyadari sebuah Aquarium yang terdapat dipertepian pagar pembatas gedung ini. Romi mendekati Aquarium tersebut dan terdapat seekor kura-kura yang cukup besar sekitar 10cm, dan kura-kura itu tampak sedang terdiam. Ketika Romi mengangkat kura-kura itu, lalu sebuah panggilan membuat ia terkejut.
"Ngapain kamu..?" ujar seorang gadis dengan pakaian merah dan rambut panjang hingga pundak.
"Ehm.. sorry.. Cuma penasaran ja sama isi Aquarium ini..!" ujar Romi dengan PD (Percaya Diri).
"Jangan macam-macam ya.. cepet taruh lagi Moly..(nama kura-kura)..!" gadis itu melotot pada Romi.
"Ok ok.. maaf.. ga ada maksud apa-apa kok..!!” ujar Romi sambil melepas kura-kura itu dan menjauh dari Aquarium tersebut menuju pintu keluar dan sedikit menatap gadis itu yang mempunyai kulit pucat namun cantik.
"Tunggu.. mau kemana kamu..!!" ujar gadis itu.
"Mau pergi..mungkin kamu merasa terganggu jadi aku mau pergi dulu!" jelas Romi.
"Jangan pergi..!!.. tolong ambil kotak itu dan taburkan makanan untuk Moly..!" perintah gadis itu dan membuat Romi bingung.
"Ok ok.. !" ujar Romi tak menolak dan melakukan perintah gadis itu dan setelah itu gadis itu hanya menatap kura-kuranya dengan pandangan kosong. Kemudian Romi meninggalkan kedua makluk itu sambil berujar dalam hati.
"Galak amat.. sudah perintah-perintah tapi gak ucapkan terima kasih. Dasar aneh..!” ujar Romi kemudian menurunin tangga untuk pergi.
Kepergiannya dari teras atas itu ditatapi oleh gadis itu dengan hampa. Dan gadis itu sama sekali tidak bergerak hanya kosong menatap kura-kuranya dengan sebuah air mata yang jatuh dari matanya yang hitam dan sayup. Romi mendapat sebuah proyek didekat dari tempat dimana ia dibesarkan untuk membangun sebuah gedung perkantoran. Sehingga waktunya selalu ia habiskan dengan berkunjung menuju tempat dimana banyak kenangan yang kia lalui dimasa kecilnya dulu. Termasuk gedung dimana ia lihat gadis aneh itu. Dan hari ini kembali ia menuju tempat itu.
Namun kali ini tidak ia lihat gadis itu seperti biasa. Dan kura-kura itu tetap pada tempatnya. Sudah 3 hari berlalu . Ia hanya melihat genangan air di Aquarium itu mulai kotor dan mengering. Karena tidak ada gadis itu Romi pun berinisiatif untuk menambah kapasitas air itu untuk kura-kura yang malang itu. Dan setelah semua itu, ia memberikan sebuah makanan yang juga mulai menipis. Pekerjaan yang tidak pernah ia lakukan itu berakhir dan ia katakan sebuah kalimat kecil itu pada sang kura-kura.
"Majikanmu itu gak bertanggung jawab ya.. masa kamu ditinggal dan gak dikasih makan sih..!" ujar Romi.
Dan dari belakang tubuhnya muncul sebuah suara.
"Siapa yang gak bertanggung jawab..!" teriak gadis yang sama membuat ia terkejut.
"Kagetin aja .. kok muncul gak bilang-bilang sih..?” Tanya Romi pada gadis itu.
"Loh emangnya ini tempat bapak moyangmu sehingga harus bilang-bilang..!” ujar gadis itu sinis.
"Ya bukan gitu sih..tapi kan gak perlu kagetin gitu kali..!" ujar Romi sedikit emosi.
"Ok.. sepertinya kamu baru saja membilas air untuk Moly. Terima kasih..!" gadis itu dengan cuek.
"Ok sama-sama.. lagi kebetulan aja..!” Romi dengan tersenyum.
"By the way.. ehm.. kamu tinggal disini.?” Tanya Romi dan gadis itu kelihatan bingung.
"Kok gak dijawab.. ok ok.. satu aja.. boleh tau nama kamu sapa..?" dan kembali gadis itu terlihat berpikir akan namanya dan ia melihat pakaian ku dengan tulisan Lonely Angel.
"aku.. Angel.. Lonely Angel!” kata gadis itu.
"hah.. namanya serem amet..he he he... ok ok.. gapapa . Aku Romi Syahputra.. panggil saja Romi.! Ok.!!" Romi memperkenalkan diri.
"Ok.. Aku sudah mesti pamit sudah mulai sore.. nanti kapan-kapan Aku datang lagi…! " ujar Romi meminta pamit.
Dan ketika Romi mulai melangkah pamit, gadis itu kemudian memanggilnya.
"Romi.. terima kasih. Dan aku tunggu kedatanganmu lagi…!" kata gadis itu dengan berkata pelan.
Romi hanya bisa tersenyum melihat gadis itu dan sepertinya ia mulai membaik dari pada semula dan ada sedikit senyum. Namun yang membuat Romi terkejut adalah namanya Lonely Angel. Nama yang tidak razim sekali. Romi pun berpikir seperti melihat nama itu sebelumnya. Dan nama itu adalah nama yang terdapat dalam bajunya. Baju dengan tulisan "THE LONELY ANGEL" .
“Astaga… Gadis itu menipu namanya sediri. Dan sungguh aneh.” ujarnya dengan penasaran.
Hari ini seperti biasanya, namun berbeda. Romi datang menuju tempat yang sama. Gadis itu tidak muncul mendadak seperti biasa. Namun dia sudah berdiri sambil memadangin arah langit-langit kota. Dan Romi mendekat sambil berujar.
"Apa kabar.. ?" ujar Romi dan gadis itu hanya memandangnya dan kemudian terdiam.
"Ehm.. kemarin aku lihat makanan si Moly habis. Kebetulan aku mampir jadi aku bawakan ini..!" sebuah kantong makanan yang Romi bawakan untuk kura-kura gadis itu.
"Aku taruh disana ya jadi kapan dia mau makan tinggal kamu kasih..!" ujar Romi sambil meletakkan makanan kura-kura itu.
"Romi.. kenapa kamu begitu baik terhadap Moly..!" pertanyaan aneh dari gadis itu.
"Hahaha.. itu biasa aja kok.. gak ada yang perlu di puji. Kamu sendiri kok sore sore gini ngapain disini" ujar Romi.
"Gak tau.. tapi tempat ini sangat indah dan mengingatkan aku akan sesuatu!” ujar gadis itu sambil memandang langit.
"Oh ya.. kalau gitu sama dong.. apa yang membuat kamu merasa tempat ini indah..?" tanya Romi.
"Tidak tau.. yang aku tau indah dan aku hanya ingin melihat Moly baik-baik saja..!” ujar gadis itu.
Sedikit pengalaman yang Romi ceritakan tentang indahnya tempat itu baginya. Angel (pangilan gadis itu) mendengar dengan baik. Wajahnya mulai sering tersenyum dalam indahnya kisah yang Romi bagi. Angel mulai berani bicara dan bertanya. Namun ada hal yang membuat Romi sedikit bingung. Mengapa gadis ini terasa seperti tidak mempunyai nafas kehidupan dan terdiam hanya ketika angin mulai menghempas rambutnya. Tidak bergerak sedikitpun dan hanya hampa dan kosong.
"Angel.. kamu tinggal dimana..?” tanya Romi.
"Aku gak tau.. sungguh aku gak tau..!"sambil menggelengkan kepala.
"Apa kamu kehilangan ingatan!!” ujar Romi pada gadis itu.
"Apa aku seperti kehilangan ingatan?" tanyanya balik gadis itu.
"Tidak sih tapi sangat aneh untuk kamu kalau lupa siapa kamu sendiri" jawab Romi.
"Kalau kamu butuh bantuan sama aku.. ngomong saja siapa tau aku bisa bantu." ujar Romi menawarkan sebuah bantuan.
"Kamu bisa.. kamu yakin..!” desak gadis itu.
"Semoga atas seizin Tuhan aku bisa lakukan..!" Romi menyakainkan gadis itu.
"Ada yang aneh dengan diriku.. bisa kan kamu pegang tangan aku!" perintah Angel.
"Oh ya.. !" Romi meletakan tangannya diatas tanga Angel.
DAN TANGAN ROMI TERHEMPAS KELUAR DARI TANGAN ANGEL .......
Romi terkejut dengan apa yang ia lihat sendiri. Wujub dari Angel hanya sebuah bayangan dan hal yang sudah membuat Romi aneh sejak awal. Tidak ada pergerakan apapun ketika sebuah angin menyentuh tubuh dan rambutnya.
“Apa dia ini hantu..!” Tanya Romi dalam hati.
"Kenapa kamu terdiam .. apa kamu takut..?" tanya Angel.
"Kamu.. kamu ini hanya bayangan.! Mengapa bisa begini..?" Tanya Romi panic.
"Iya.. aku pun tak tau apa yang terjadi padaku.. tapi inilah aku..!" jawab Angel.
Tubuh Romi perlahan mulai mundur dari sosok Angel.
Tubuhnya merinding. Dan tatapan terakhir dari wajahnya yang seolah sedih melihat takut akannya tidak ia hiraukan. Dan Romi berlari sekencang mungkin menurunin tangga dan panik. Ia baru saja melihat sesosok hantu.
” Hantu apa itu..?” tanya Romi dalam hati, Penasaran.
“Ataukah aku sedang bermimpi..? “ tanya dalam hati kedua kalinya.
Pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Angel hanya menatap kepergiannya dengan sebuah air mata kembali. Romi begitu egois. Namun dunia mereka sangat berbeda untuk itu.
Hari demi hari bayangan Angel terus merasukin hatinya. Antara rasa takut dan rasa penasaran serta prihatin . Berhari - hari ia pikirkan dan satu hal yang membuat ia mulai menyadari. Ini adalah rasa prihatin dan rasa penasaran. Terlebih ia mulai jatuh cinta pada Moly. Dia akan mati bila ditinggalkan disana untuk beberapa lama tanpa ada yang mengurus. Dan Romi pun bertekad kembali ke teras gedung itu diantara rasa takut dan sedih.
Ketika ia injakkan kakinya dipelantaran gedung itu tidak ada siapapun . Hatinya sedikit tenang kemudian ia mulai meletakkan makanan untuk Moly. Dan pergi jauh. Dan tanpa ia sadarin Angel meingikuti dari belakang. Didalam sebuah perjalanan menuju tempat bus. Romi menunggu di halte bus. Sendirian dan hari mulai tampak malam. Cuaca sedikit mendung dan seperti akan turun hujan. Ketika bus mulai dating Angel muncul seketika dan memanggilnya.
"Romi.. jangan naik bus itu..!" ujar Angel.
"Kenapa kamu bisa muncul disini ..?” Tanya Romi sedikit takut.
"Yang pasti dengarkan aku.. jangan naik bus itu.. !" agak memaksa.
"Untuk apa aku percaya dengan kata-kata kamu..!" sedikit takut.
"Bila kamu tidak percaya aku.. tapi percayalah untuk rasa terima kasih Moly kepada kamu yang telah merawat dia..!” ujar Angel tampak serius.
"Ok .. kali ini aku ikuti mau mu.. aku akan tunggu bus selanjutnya..!” pasrah.
Selang beberapa lama kemudian bus itu meninggalkan Romi yang duduk dihalte menunggu bus selajutnya.
Berjalan sekitar 100 meter dari halte bus. Sebuah truk barang yang berlawanan arah menabrak dengan kencang . Bus itu tergelincir.
“Bisa aku bayangkan apa yang akan terjadi padaku bila aku tetap berada di dalam bus itu.. kematian.!!” ketakutan dalam hati Romi.
Dan kali ini ia menatap wajah Angel dengan sebuah pernyataan.
"DIA MENYELAMATKAN NYAWAKU.." pernyataan yang muncul dari dalam hati Romi.
Dan ia pun kembali ketempat yang sama untuk menghilangkan rasa takut. Di teras gedung itu. Bersama Lonely Angel. Dia tidak seperti seorang yang jahat untuk Romi. Dia menolongnya. Kali ini Romi pun ingin bicara banyak dengannya. Angel tidak dapat mengingat akan sosok siapa dia sesungguhnya. Namun Romi menemukan sebuah jejak yang bisa membuat ia tau siapa Angel. Dibawah Aquarium itu terdapat sebuah No. kamar dibawah apartement. Kamar 013. Dan ia yakinin ini adalah kamar milik Angel. Walau tidak yakin. Romi mencoba untuk mencari kamar itu.
"Apa kamu merasa pernah ingat tempat ini..!" tanyanya pada Angel.
"Tidak..!" ujar Angel.
"Ok kalau gitu.. kita ketuk saja.!" dan setelah mengetuk untuk sekian lama tidak ada siapapun yang menjawab.
"Kamu gak perlu ketuk.. Aku bisa masuk.!" Angel memasukin pintu itu dengan tubuhnya menembus tanpa batas. Dan Romi sedikit takut sesungguhnya. Ini pengalaman yang tak pernah bisa ia bayangkan. Berbicara dengan hantu. Dan bebarapa saat kemudian Angel keluar dari tempat itu.
"Apa yang kamu lihat didalam..?" Tanya Romi dan Angel hanya menangis.
"Aku melihat tubuhku terletak diranjang...!” ujarnya.
Tidak ada pilihan lain selain Romi mendobrak pintu itu. Dan kemudian masuk ke dalamnya. Walau terlihat seperti maling. Tapi untuk urusan pintu sebagai arsitek bukan masalah. Ia dapati tubuh asli Angel tertidur kaku di ranjang putihnya. Dan Romi periksa detik dahinya. Masih bernafas.
"Tubuh kamu masih bernafas.. kamu masih hidup.namun kenapa kamu bisa..!?" ujar Romi.
"Tidak ada waktu untuk menjelaskan .. lebih baik kita bawa kerumah sakit.!” ujar Romi lagi mengangkat tubuh Angel dengan cepat. Dan membawanya kerumah sakit. Angel menatapnya dengan penuh rasa cemas.
Dan begitu pula Romi menatap tubuh Angel penuh dengan cemas, dan dokter segera melakukan pemeriksaan.
Dan mereka menunggu diantara tempat diruang gawat darurat.
Dan mereka menunggu diantara tempat diruang gawat darurat.
"Tenang saja.. kamu pasti sembuh..!" ujar Romi terlihat bodoh berbicara sendiri.
"Romi.. aku masih hidup..? apakah ini benar.. aku masih hidup..!” desak Angel.
"Hanya Tuhan yang bisa menjawabnya.. namun percayalah tubuh kamu masih ada dan bernafas..!” ujar Romi menyakinkan Angel.
"Andai aku tidak bisa kembali kedalam tubuhku.. apa aku akan selamanya begini..?" tanya Angel.
"Aku tidak tau.. maaf Angel..!" ujar Romi yang tak bisa menjawab keajaiban alam ini. Sungguh diluar batas pemikiran manusia. Romi bicara dengan sebuah jiwa tanpa raganya. Dimana raganya masih bertahan hidup untuk kembali bersatu.
Beberapa jam kemudian dokter keluar dari ruangan itu .
"Apa anda sanak keluarga dari pasien..?" ujar dokter wanita itu.
"Bukan.. namun untuk sementara iya..!"ujar Romi.
"Pasien koma karena mengalami sebuah penyakit Neurosurgery (penyakin saraf yang tidak sadarkan diri). Dimana keadaan pasien mengalami koma karena sebuah benturan keras atau mungkin terjatuh. Dan tidak sadarkan diri hingga tidak bisa dilukiskan dalam ilmu kedokteran disebut mati suri. Namun pasien bisa sadarkan diri kapan saja Tuhan mengizinkan. Namun yang terberat tidak sadarkan diri untuk waktu selamanya dan mati karena kekurangan cairan tubuh dan tidak terjadinya proses metabolisme layaknya kehidupan. Bila anda pernah melihat tayangan televisi. Kasus artis Sukma Ayu. Mungkin seperti itu" ujar dokter dengan detail.
"Astaga.. lalu apa yang harus kami lakukan..!” ujar Romi.
Dokter itu kelihatan bingung karena hanya Romi yang dilihatnya,tapi romi bilang kami.
"Tidak ada selain berdoa pada Tuhan.." ujar dokter.
"Angel.. kamu dengar sendiri apa kata dokter.. semoga Tuhan bemurah hati.." ujar Romi pada Angel yang membuat dokter bingung.. karena ia bicara sendiri.
Dan Angel hanya bisa termenung dengan rasa takut. Ia tak yakin akan bisa kembali dalam tubuhnya. Namun ia memastikan satu hal. Ia akan mencoba. Memasukin tubuhnya sendiri hal yang sulit dijelaskan oleh logika namun ini adalah sebuah harapan terakhir. Tubuhnya sudah lama tidak mengalamin proses metabolisme sehingga kemungkinan hidup akan sangat sulit.
"Cobalah.. mungkin akan bisa.." ujar Romi memberi semangat.
"Terima kasih untuk menolong aku hingga saat ini Rom..!” ujar Angel.
"Aku lah yang harus berterima kasih. Mungkin tanpa kamu . .aku sudah tidak ada disini..!” ujar Romi pada Angel.
"Ok aku akan masuk kedalam ruang gawat darurat itu.. doakan semua berjalan dengan baik..!” dengan semangat Angel masuk kedalam ruang gawat darurat itu.
"Pasti.. aku akan berdoa agar Tuhan memberikan jalan untuk kamu..!" ujar Romi.
Dan Angel menangis untuk kesekian kalinya.
"Jangan manangis Angel. Sudah terlalu banyak air mata untuk semua ini. Sekarang berjuangalah dengan semangat..!” dukungan Romi untuk kepergian Angel.
Kata-katanya itu menjadi hal terakhir yang ia katakan terlebih melihat Angel mulai berjalan menjauh darinya. Romi mulai menyadari ketika Angel menembus pintu ruang gawat darurat itu dan menghilang. Romi pun mengucap doa pada Tuhan agar memberi jalan untuk semua ini. Dan beberapa saat kemudian. Seorang suster keluar dari pintu dan berlari menuju kantor dimana dokter yang merawat Angel tadi. Romi menghentikan langkah suster itu dan bertanya satu hal.
"Suster ada apa..? kenapa terburu buru..?bagaimana dengan keadaan pasien..?" desak Romi pada suster yang terburu-buru.
"Terima kasih padalah Tuhan nak.. gadis itu telah sadar dalam hidupnya..ia kembali" ujar suster itu yang membuat mata Romi berseri-seri dan tanpa sadar ia menitiskan air mata kesembuhan Angel.
Angel mulai dipindahkan dari ruang unit gawat darurat. Dan ketika ia keluar dari ruang UGD. Romi berlari menuju tubuh Angel yang didorong dengan tenda. Dan Romi pun menyapanya.
"Angel.,, kamu sudah kembali..?" ujarnya dan Angel hanya terdiam. Dari tatapan matanya, Romi menyadari satu hal. Itu padangan mata ketika ia pertama kali berjumpa dengan Angel. Padangan mata dimana ia tidak mengenal Romi lagi.
“Ya Tuhan inilah hal yang akan kuterima dengan ikhlas. Hal dimana aku hanya bisa bersyukur setidaknya pernah mengenalnya walau hanya dalam sebuah bayangan. Namun aku bahagia. Aku tidak akan pernah menyesal untuk semua itu. Karena dibalik semua kehilangan ini. Dia telah bangkit dan kembali pada hidupnya. “ ujar Romi dalam hatinya.
Ada satu kenangan yang tak akan ia lupa untuk selamanya.. ketika ia mulai merindukan Moly. Dan hal dimana ia kembali padanya untuk melihatnya terakhir kali. Dan memberikan sebuah kehangatan. Dia mulai membesar dan sehat. Dan ini adalah 2 minggu setelah Lonely Angel sadar dari mimpi panjangnya.
"Ok.. Moly. Aku mesti pergi karena tugas aku untuk pembangunan gedung sebelah telah berakhir. Dan semoga kelak aku bisa kembali kemari." sebuah kata perpisahan untuk kura-kura yang mempertemukan Romi dengan Angel.
Sebuah teriakan kembali muncul dibalik tubuh Romi.
"Siapa kamu..?" ujar seorang gadis yang tak asing untuk Romi ketahui.
"Aku.. Romi..!" dan Romi mulai sadar siapa dia.
"Kamu sendiri..kalau boleh tahu siapa..?" tanya Romi.
"AKU …! PANGGIL SAJA NAMAKU LONELY ANGEL" ujar gadis itu.
****SELESAI****
2 komentar:
Nie cerpen kamu yg terhebat dari sebelum-sebelumnya.........
Quw jadi meringding bacanya..............
Ini beneran mimpi kamu????????????
Kuk aneh......
Gag tau napa mulai dari awal baca aku terus menghubungkan ceritamu dengan kisah kehidupan nyata kamu??????
Kamu mimpi tentang gadis itu????????
Meskipun kata-katamu agak berantakan tapi susunan ceritannya bagu kuk.........
dari awal aku dah merinding bacanya. Tapi di tengah-tengah cerita aku tertawa. Da yang lucu sih........ emang gag da contoh lain ya selain Sukma Ayu?????? Jadi dokternya terkesan gokil...... hehehehe........
Bagus kuk. Bisa dikatakan ini paling bagus dari cerita-cerita kamu sebelumnya.
Lonely Angel. Bidadari Kesepian. Namanya menarik.
Ya......... emang bener kita harus bisa menghargai hidup. Untuk membahagiakan orang lain dan untuk kepentingan kita sendiri. Mungkin memang terkadang kita begitu cepat melupakan kebaikan seseorang. Tapi lebih dari itu kita harus bisa berusaha berbuat baik dengan semua orang.
iya yang permah ku kasih tau u kemaren sebelumnya...a yang aku anggep tu mimpi buruk ku,,,iya emang to kehidupan nyata aku..gak tau kenapa aku mimpi seorang gadis kayak gitu..tapi dalam cerpen ini sudah ku kembangn lewat imajinasiku...mungkin type cerpen ini Fantasy...hehehe...sukama ayu ya...mang saat aku cerita ini terbesit kisah sukma ayu...n makasih ya dah kasih komentar cerpen q...jangn lupa pr yang ku kasih kan...puisi...
Posting Komentar