Penulis : Fajar Hidayat
Alkisah ada seorang pemuda, ia adalah pembasmi monster. Untuk melindungi rakyatnya, ia berangkat memburu dan membasmi monster.
Dalam perjalanannya, ia bertemu monster kelaparan. Dibidiknya monster itu dengan panahnya, sambil berteriak "Matilah kau monster! Kau telah membuat rakyatkut kelaparan. Kubunuh kau agar rakyatku bebas dari kelaparan."
Monster tersebut menatap pemuda tersebut dan berkata, "Kuakui aku menyebabkan rakyat kelaparan, tetapi coba kau pikirkan manfaat yang telah kuberikan. Tanpa rasa lapar, mereka akan menganggur dan mati perlahan. Kuberi mereka semangat untuk mencari makan dan bertahan hidup. Daripada membunuhku, kenapa kau tidak mempelajari bagaimana agar aku dapat menjadikan seseorang tetap sehat, tidak kelaparan."
Pemuda tersebut terdiam dan meresapi kata-kata monster. Ada kebenaran dalam kata-katanya. Maka diapun mengampuni monster tersebut dan menjadikannya teman.
Kemudian pemuda itu melanjutkan perjalanan memburu monster. Ditengah perjalanan ia bertemu monster dingin. Nah, ini dia monster yang harus dimusnahkan. Ia menyebabkan banjir, rakyat menjadi susah. Saat akan dibunuh, monster itu berkata "Ya, aku menurunkan hujan, menyebabkan banjir, banyak rakyat mati karenanya. Tetapi, tanpa hujan, rakyat mu akan mati kehausan, pertanian tidak akan berjalan. Dan pada akhirnya penduduk akan mati juga. Dari pada membunuhku, kenapa engkau tidak mempelajari bagaimana memanfaatkan kekuatanku ini?"
Kembali pemuda itu melihat kebenaran dari kata-kata monster ini. Akhirnya ia urung membunuh dan menjadikan monster ini sahabatnya. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya kembali untuk memburu monster lainnya.
Ditengah perjalanan, akhirnya ia menemukan monster yang benar-benar tidak berguna. Monster penderitaan. Maka dibidiknya monster tersebut. Kembali monster itu berkata, "Ya.. aku menyebabkan penderitaan pada rakyat mu. Kau pikir mereka akan lebih baik tanpa penderitaan, coba pikirkan, karena penderitaan, mereka berkembang menjadi dewasa dan belajar. Apakah kau ingat, saat kecil ketika tangan mu terkena api, kau menderita sakit, darisana kau belajar bahwa api dapat membakar. Semenjak itu kau berhati-hati terhadap api. Dengan adanya penderitaan, manusia belajar untuk menghadapinya dan mengambil hikmahnya. Suka tidak suka, kau membutuhkanku."
Dan lagi-lagi pemuda itu merasakan kebenaran dalam ucapan monster itu. Akhirnya pemuda ini mengubah misinya. Daripada membunuh monster itu, ia mulai menggali dan mempelajari bagaimana memanfaatkan monster ini.
Dalam kehidupan, sering kali kita menghadapi berbagai macam monster. Baik itu situasi, atau masa lalu yang menghantui kehidupan kita. Yang menjadi masalah adalah bukan monster tersebut, tetapi bagaimana kita menghadapinya, bagaimana kita mengatasinya.
Terima kasih atas kunjungan kalian. Semoga ini bermanfaat buat kita semua. Dan jika ada salah kat ato pengetikan mohon maaf.
Jika ada saran ato comment mohon tinggalin pesan dibawah.
0 komentar:
Posting Komentar