Sabtu, 23 Mei 2009

Putus Cinta


Putus Cinta dan Solusinya
Penulis : Fajar Hidayat
Cinta yang tulus adalah sesuatu yang sangat berharga nilainya bagi yang memiliki dan mendapatkannya. Namun, tidak semua atau selamanya ketulusan cinta yang kita berikan kepada seseorang dan akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita harapkan, tetapi bukan berarti ketulusan cinta tak perlu lagi, namun menurut saya makna ketulusan cinta merupakan pancaran cahaya kalbu seseorang. Sehingga sungguh sangat hebat orang yang bisa mencintai orang lain dengan penuh ketulusan.
“ Cinta yang tulus akan mengalir seperti air, datang tanpa paksaan, penuh dengan warna-warni yang indah, selalu tegar diterpa angin dan badai yang kencang dalam goncangan-goncangan yang akan merusaknya”.
Semua orang lebih mengharapkan adanya cinta dari pada hilangnya cinta, karena setiap orang pasti lebih siap untuk bahagia dari pada sedih atau menderita, apa lagi sampai frustasi. Dalam suasana orang yang sedang jatuh cinta (fall in love) terasa hanya ada kebahagiaan yang menyelimuti mereka berdua. Kebanyakan mereka yang sedang kasmaran lupa dengan keadaan yang sebaliknya, dan selalu tidak focus dengan apa yang kita kerjakan (salting = salah tingkah).
Sebagai manusia pasti akan mengalami pahit dan manisnya hidup, begitu juga orang yang sedang mengalami cinta, maka ia akan merasakan pahit dan manisnya cinta. Oleh karena itu, ketika kita dalam keaadaan senang, maka kita tak perlu melampiaskan kesenangan kita dengan berlebihan, begitu juga ketika kita dalam keadaan sedih kita tak perlu melampiaskan kesedihan secara berlebihan juga. Karena suatu kesenangan yang berlebihan akan menimbulkan kesedihan yang mendalam. Oleh sebab itu kita dianjurkan memahami ukuran-ukuran dalam menyelami cinta itu.
Orang yang sedang mengalami putus cinta biasanya mengalami depresi, frustasi, lebih mudah emosi, cenderung tak bersemangat melakukan aktifitas sebagaimana biasanya. Hal ini memang wajar terjadi pada orang yang mengalaminya. Namun, akan menjadi tak wajar ketika sampai depresi dan frustasi yang berlebihan, karena akan sangat merugikan bagi dirinya.
Menurut pemahaman saya, untuk mengantisipasi terjadinya depresi dan frustasi yang berlebihan ketika putus cinta, maka sejak orang menjalin cinta dengan orang lain harus menyiapakan mental untuk siap bahagia ketika tetap bisa bersatu dan siap juga sedih tatkala mereka harus berpisah/putus. Karena di dunia ini tak ada yang abadi, dan yang kekal hanya Allah SWT.
Memang putus cinta sangat berat dan menyakitkan bagi orang yang pernah merasakan, tetapi kita sebagai manusia harus selalu tegar, sabar dan ikhlas dalam menghadapi segala macam cobaan kehidupan. Hal ini bisa kita lakukan ketika kita selalu menyadari bahwa kehidupan tak selamanya sedih dan tak selamanya pula bahagia. Kebahagiaan dan kesedihan menjadi dua rasa yang tak pernah akan hilang dari kehidupan dan akan selalu mewarnai kehidupan ini.
Menurut saya, langkah yang perlu kita pakai untuk mencintai dan membenci orang lain adalah mencintai dan membenci seseorang dengan tidak berlebihan, kenapa demikian? Segala sesuatu yang berlebihan tak baik dalam segala hal. Berlebihan dalam mencintai suatu hal akan menjadikan dia seperti orang sedang mabuk, sehingga dikhawatirkan akan melakukan segala macam cara untuk mendapatkan cintanya tanpa memperdulikan cara yang yang dipakai yaitu cara yang baik ataupun buruk. Di samping itu juga efeknya akan lebih berat ketika kita kehilangan sesuatu yang kita cintai dengan berlebihan. Yang lebih dikenal dengan “ Sakit hati atau kesedihan dalam hati ”.
Begitu juga ketika kita membenci seseorang, sebaiknya kita tak berlebihan, karena boleh jadi apa yang kita benci saat ini ternyata suatu saat baik bagi kita. Maka dalam sebuah pepatah disebutkan ” Cintailah kekasihmu dengan secukupnya dan bencilah sesuatu yang kamu benci dengan sewajarnya”. Pepatah ini mengingatkan kita untuk berhati-hati ketika mencintai dan membenci suatu hal, agar kita tak terjerumus pada efek yang negatif yang akan menimpa kita.
Allah SWT juga mengajarkan pada kita semua untuk berhati-hati dalam mencintai dan membenci sesuatu, sebagaimana yang ada dalam Al-Qur’an, surat Al Baqoroh, disebutkan dalam penggalan ayat 216 yang artinya “ Boleh jadi apa yang kamu benci ternyata ia baik bagi kamu dan boleh jadi apa yang kamu cintai ternyata ia jelek bagi kamu, dan Allah mengetahui apa yang kamu semua tidak tahu. “
Selain dari apa yang sudah saya sebutkan di atas, orang yang mengalami putus cinta semestinya tetap tegar dan sabar serta tetap berusaha mengisi waktunya dengan kesibukan-kesibukan seperti biasanya. Orang yang cenderung bermalas-malasan karena sedang dilanda hal ini, maka ia akan semakin strees. Yang tak kalah penting juga meminta nasehat dari orang tua, keluarga atau siapa saja yang sekiranya bisa memberikan solusi dengan bijaksana dalam masalah ini.
Hiburlah perasaan kamu sendiri dengan penuh percaya diri, dengan mengatakan dalam semangat hati kita Masih ada hari esok dan masih ada cinta yang lebih indah yang akan datang menjemputku dan menemaniku , serta terus mendekatkan diri pada Yang Maha kuasa agar mendapatkan petunjuk dan pertolongan dari-Nya.
Pentingnya semakin mendekatkan diri pada Allah SWT di saat seperti ini bisa menyelamatkan kita semua dari bisikan-bisikan syetan yang akan menjerumuskan kita pada hal-hal yang negatif. Sehingga dalam fenomena banyak orang yang sampai bunuh diri, menjadi pelacur, menjadi pecandu narkoba, karena masalah putus cinta.
Hal semacam ini sangat tidak baik, makanya perlu adanya keseimbangan antara logika dan spiritual pada setiap orang dalam menghadapi segala problematika kehidupan, adakalanya problem bisa diselesaikan cukup dengan rasio (akal), tetap berfikir positif (positif thingking) tetapi kadang akal tidak cukup untuk menyelesaikan problem yang dihadapinya, namun yang paling berperan penting adalah kekuatan spiritual yang terpancar dari hati dan jiwa sehingga timbul adanya hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

1 komentar:

Jihan mengatakan...

oya fa lo di buku la tahzan tue pepatahnya bilang gini......
Quw tambahin yaw tu kurang bebebrapa kata

Cintailah orang sewajarnya karena suatu saat kamu bisa membencinya dan bencilah orang sewajarnya karena suatu saat kamu bisa mencintainya,,,,,,,,,,

Salah satu kebahagiaan atas cinta itu mencintai sepenuh hati kita hanya untuk Allah SWT karena Dia gag pernah bikin kita sedih ya gag fa??????


Mudah-mudahan kuww gag pernah putus cinta....
hwahahaha

Posting Komentar